RADARcenter, Palembang – Menjelang perhelatan Event Swarna Songket pada 1–2 Agustus 2025, kebijakan Walikota Palembang Ratu Dewa menuai kekecewaan dari awak media lokal.
Dalam rapat persiapan yang digelar 15 Juli 2025 di Ruang Parameswara, Pemkot Palembang terlihat lebih memprioritaskan wartawan nasional dibandingkan media daerah.
Rapat yang dihadiri seluruh OPD, SKPD, pihak Event Organizer (EO), serta panitia pusat melalui telekonferensi, diwarnai arahan Ratu Dewa yang secara tegas meminta agar kebutuhan wartawan nasional diperhatikan secara detail—mulai dari penginapan, konsumsi, hingga transportasi.
Namun, saat menyinggung media lokal, Ratu Dewa hanya menyampaikan singkat, “Kalau yang lokal bisa lah ya…” sebelum beralih ke pembahasan lain mengenai keamanan acara.
Kekecewaan kian memuncak ketika pada rapat pengamanan di Gedung Bina Praja, 30 Juli 2025, media lokal yang mengajukan permintaan ID Card khusus peliputan ditolak.
Petugas intel yang membagikan ID menyebut pembagian tersebut sudah diatur panitia dan media lokal tidak termasuk dalam daftar penerima.
Sikap yang dinilai diskriminatif ini memicu kritik dari insan pers di Palembang.
Banyak yang menilai perlakuan tersebut mencederai semangat kebersamaan serta bertolak belakang dengan slogan “Palembang BeRDaya, Palembang Sejahtera” yang kerap digaungkan Ratu Dewa sejak masa kampanye Pilwako 2024. (*Adi)