RADARCenter, OGAN ILIR— Karna merasa tidak dihargai pada acara buka giling pabrik gula Cinta Manis (Cima) Tahun 2025, puluhan Kepala desa (Kades) pilih All Out atau meninggalkan area acara.
Hal ini berlangsung saat pembukaan acara buka giling pabrik gula Cinta Manis PTPN VII Tahun 2025 yang berlangsung Rabu (18/06/2025) di Pabrik gula Cinta Manis Ketiau Lubuk Keliat, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.
Dari pantauan awak media dilapangan, pada saat MC menyebutkan para undangan yang menghadiri acara, tidak sedikitpun para Kepala desa disenggol namanya, padahal keberadaan rombongan Kepala desa yang berjumlah sekitar 50 orang duduk di barisan ketiga dari depan.
Merasa kurang dihargai, para Kepala desa dengan kompak keluar dari area acara, dengan langsung juga mengambil absensi bukti kehadiran juga mengembalikan undangan kepada panitia.
Kepala desa Kasih Raja yang juga Ketua Forum Kades Kecamatan Lubuk Keliat, Leni saat ditemui dilokasi mengaku memang diundang secara resmi oleh pihak PT Cinta Manis, bahkan undangan sudah diterima dua hari sebelum acara hari ini.
“Kami memang di undang secara resmi dari pihak Cinta Manis, bahkan undangannya sudah kami terima dua hari yang lalu,” kata Leni.
Menurut Kepala Regional Sumatera II untuk wilayah Palembang dan Lampung, PT. Sinergi Gula Nusantara Andhiyan Yuwono saat dikonfirmasi terkait puluhan Kepala desa yang merasa tidak dihargai dan memilih meninggalkan acara menyampaikan, ini kesalahan teknis dari pihak petugas dan meminta maaf dengan kejadian ini, juga mengaku hubungan dengan Kepala desa baik baik saja.
“Kami minta maaf dengan kejadian, ini miss komunikasi saja, hubungan kami selama ini dengan kepala desa disini baik baik saja,” ujar Andhiyan.
Dengan kejadian ini, akhirnya terkuak, diantara 50 Kepala Desa (Kades) ada beberapa Kades dari empat daerah Penyangga atau di sekitar lokasi Pabrik PTPN VII Cinta Manis (CiMa) yaitu dari Kecamatan Payaraman, Lubuk Keliat, Tanjung Batu dan kecamatan Indralaya Selatan angkat bicara, yang ternyata selama ini pihak PTPN VII Cinta Manis tidak pernah peduli atau tidak pernah memberikan perhatian kepada desa desa penyangga di sekitar lokasi pabrik.
“Kami setiap tahun, saat mau lebaran hanya di kasih gula 3kg dan setiap mengajukan proposal tidak pernah dilayani,” terang salah satu Kepala desa yang enggan di tulis namanya.
Sementara itu, menurut Kepala desa Tanjung Atap yang juga ketua Forum Kades Kecamatan Tanjung Batu Firmansyah, dengan adanya kejadian ini menuntut audiensi dengan pihak PTPN VII Cinta Manis.
“Kami kepala desa dari empat Kecamatan penyangga, menuntut dalam waktu dekat atau secepatnya mengadakan audensi dengan pihak PTPN VII Cinta Manis, untuk menentukan apa saja tuntutan kami kedepannya, terkait kepentingan desa,” tegasnya. (RC/EMI)