RADARcenter, Palembang – Sudah sebulan berlalu sejak istilah “basingisasi” yang dilontarkan Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Palembang, Sutami Ismail, membuat riuh Rapat Paripurna pada 5 Juli 2025.
Namun, sindiran bernuansa humor tersebut masih menjadi topik hangat di kalangan anggota dewan dan masyarakat.
Istilah yang diambil dari bahasa Palembang basing—berarti sembarangan—itu digunakan Sutami untuk mengkritik penempatan kepala sekolah yang dinilainya tidak berbasis kompetensi.
“Jangan sampai dunia pendidikan kita dikelola dengan sistem basingisasi,” ujarnya saat itu, memicu tawa sekaligus tepuk tangan hadirin.
Selain masalah pendidikan, Sutami juga menyoroti keluhan warga soal lalu lintas dump truck pengangkut tanah di Tanjung Barangan dan Talang Kelapo.

Menurutnya, aktivitas tersebut membahayakan keselamatan warga dan sulit ditertibkan karena adanya koordinasi antara pemilik kendaraan dan perangkat setempat.
Meski disampaikan dengan nada bercanda, Sutami menegaskan kritiknya memiliki pesan serius: keselamatan warga dan mutu pendidikan harus menjadi prioritas.
Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari pihak eksekutif terkait sindiran yang sempat menghidupkan suasana sidang tersebut. (*Adi)