RADARcenter, Palembang – Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru kembali menyoroti rendahnya kontribusi perusahaan perkebunan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumsel.
Hal ini ia ungkapkan dalam Rapat Koordinasi bersama Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel dan para pelaku usaha perkebunan di Griya Agung, Senin malam (16/6/2025).
Rakor tersebut dihadiri oleh Wakil Gubernur, Kepala Dinas Perkebunan Sumsel Agus Darwa, Ketua GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) Alex Sugiarto, serta sejumlah pengusaha perkebunan sawit, karet, dan teh.
Dalam arahannya, Herman Deru menegaskan bahwa selama ini banyak perusahaan menjalankan usaha di Sumsel, namun tidak memberikan kontribusi maksimal bagi PAD.
Salah satu masalah yang disorot adalah penggunaan kendaraan operasional perusahaan yang masih memakai pelat dari luar daerah.
“Kalau memang usahanya di Sumsel, seharusnya kendaraannya pakai pelat BG. Ini bentuk dukungan dan rasa memiliki terhadap daerah tempat perusahaan mencari keuntungan,” ujar Deru tegas.
Ia juga menyinggung soal pemotongan pendapatan daerah dari pusat, karena banyak pajak yang justru disetorkan ke luar Sumsel meski aktivitas perkebunan dilakukan di wilayah ini. Akibatnya, Sumsel kehilangan potensi penerimaan yang besar.
Tak hanya itu, Gubernur turut menyoroti minimnya implementasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau CSR dari sejumlah perusahaan. Menurutnya, CSR seharusnya bukan hanya formalitas, tapi menjadi bagian dari tanggung jawab moral perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan sekitar.
“Kalau ingin usaha berkembang, tunjukkan kepedulian pada lingkungan dan warga sekitar. CSR bukan pilihan, tapi kewajiban,” tegasnya.
Dalam sesi diskusi, Mona—salah satu pelaku usaha PKS (Pabrik Kelapa Sawit)—menyampaikan keresahannya atas banyaknya PKS tanpa kebun (PKS brondolan) yang merugikan pelaku usaha resmi dan memicu pencurian buah sawit demi mengejar produksi.
Sebagai penutup agenda malam itu, Gubernur secara santai memperkenalkan Presiden Klub Sepak Bola Sumsel United kepada Ketua GAPKI Sumsel, sebagai bagian dari sinergi antara dunia usaha dan olahraga daerah.
Saat dikonfirmasi usai acara, Ketua GAPKI Alex Sugiarto menyampaikan bahwa pihaknya secara prinsip mendukung langkah-langkah yang disampaikan oleh Gubernur Sumsel.
Sementara itu, upaya konfirmasi lanjutan kepada Kadis Perkebunan Agus Darwa pada Rabu (18/6/2025) belum membuahkan hasil. Petugas keamanan kantor Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel menyebut Agus sedang mengikuti rapat virtual.
Rakor ini menjadi pengingat serius bahwa perusahaan perkebunan tak bisa lagi bersikap pasif. Sumsel butuh dukungan nyata, bukan hanya dari pemerintah, tapi juga dari pelaku usaha yang selama ini menikmati hasil dari tanah Sriwijaya. (*Hardi)