RADARcenter, Palembang — Reses anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan dari daerah pemilihan (Dapil) Palembang II pada masa persidangan III digelar di Kelurahan Talang Jambe, Kamis siang (21/08/2025).
Koordinator Dapil, Hj. Zaitun, SH, M.Kn, membuka kegiatan dengan sambutan singkat sebelum memberikan ruang kepada masyarakat untuk menyampaikan persoalan yang mereka hadapi.
Di antara berbagai keluhan, persoalan lingkungan menjadi sorotan utama. Warga menyoroti polusi udara yang diakibatkan oleh pabrik kardus PT Sumatera Hakarindo.
Menurut warga, polusi berupa residu hitam sudah sering terjadi sejak lama, namun yang paling parah dirasakan pada Kamis pagi, tepat di hari yang sama dengan pelaksanaan reses DPRD.
“Pagi itu hujan debu hitam turun deras. Jalanan, atap rumah, sampai halaman kami penuh serbuk langas hitam. Udara terasa sesak,” ungkap seorang warga.
Dari bidang kesehatan, warga juga menyinggung keberadaan Posyandu. Mereka berharap pemerintah segera merealisasikan insentif bagi para relawan Posyandu, sebagaimana pernah dijanjikan Walikota Palembang saat kampanye Pilkada lalu.
“Relawan bekerja siang malam, tapi janji insentif belum kunjung ada,” ujar warga lainnya.
Selain itu, persoalan drainase turut disampaikan. Salah seorang ketua RT mengeluhkan proyek drainase yang belum selesai karena terkendala status perbatasan antara Kota Palembang dan Kabupaten Banyuasin.
“Warga jadi korban. Drainase tidak berfungsi maksimal karena pembangunan mandek dengan alasan wilayah,” ujarnya.
Menanggapi aspirasi itu, Koordinator Dapil Hj. Zaitun menegaskan bahwa semua keluhan masyarakat akan menjadi catatan penting DPRD.
“Semua aspirasi ini akan kami tampung dan koordinasikan dengan pemerintah, serta akan dibahas dalam rapat paripurna dewan,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sumsel, H. Nopianto, yang konsentrasinya pada pembangunan infrastruktur, juga angkat bicara.
Ia menegaskan bahwa pada periode sebelumnya dirinya telah mengawal sejumlah proyek strategis di kawasan Talang Jambe, termasuk pembangunan drainase. Namun, untuk titik-titik yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Banyuasin, menurutnya masih dibutuhkan tahapan krusial sebelum bisa diselesaikan.
“Untuk wilayah perbatasan memang ada dinamika khusus yang harus disinkronkan antar-daerah. Tapi proyek strategis lain di Talang Jambe sudah banyak kita realisasikan,” kata Nopianto.
Dalam forum tersebut, Nopianto bahkan mengabsen satu per satu perangkat wilayah Talang Jambe dan meminta mereka memberikan testimoni terkait aspirasi yang telah diperjuangkannya dan sudah terealisasi pada periode sebelumnya. Ia menekankan pentingnya hubungan yang erat dengan konstituen.
“Untuk bisa terus memperjuangkan aspirasi masyarakat, bagi saya sangat penting untuk terkoneksi dan berkomunikasi dengan perangkat serta tokoh masyarakat di mana konstituen berada.Dukungan timbal balik ini yang akan memastikan progres pembangunan bisa berjalan komprehensif,” tegasnya. (*Adi)