RADARcenter, Palembang – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, PP Lawyer Nusantara menggelar Seminar Nasional bertema “Dengan Semangat HUT RI ke-80, Strategi Bijak Menyikapi Isu Ijazah Palsu terhadap Psikologis Anak Bangsa, Lembaga Pendidikan, Politik, dan Hukum”.
Acara ini berlangsung di The Zuri Hotel Transmart Palembang pada Rabu, 6 Juli 2025.
Seminar ini menghadirkan empat narasumber ternama dari berbagai latar belakang keilmuan dan pengalaman. Mereka adalah Prof. Dr. Haji Waspodo, M.Ed., Guru Besar Universitas Sriwijaya; Prof. Dr. Johnny Emerson, S.H., M.Hum., Dekan Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya; Prof. Dr. Faisal Burlian, S.H., M.H., Guru Besar Windraden Vata; dan Komjen Pol (Purn) Susno Duadji, S.H., M.Sc., mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri.
Dalam keterangannya, Komjen Pol (Purn) Susno Duadji menekankan pentingnya keterbukaan informasi publik, terutama terkait isu-isu hukum seperti dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi.
Susno Duadji mengapresiasi langkah Polri yang menurutnya telah profesional dalam menangani persoalan ini berdasarkan fakta hukum yang ada, sehingga masyarakat tidak terjebak dalam spekulasi dan informasi yang menyesatkan.
Sementara itu, Ketua PP Lawyer Nusantara, M. Aminuddin, menegaskan bahwa tujuan utama seminar ini adalah mendorong penyelesaian hukum yang objektif dan tidak terkontaminasi kepentingan politik.

M. Aminuddin berharap isu ini tidak dijadikan alat untuk mendongkrak popularitas politik atau memperkeruh situasi menjelang agenda-agenda nasional.
Seminar ini pun menghasilkan kesepahaman bahwa setiap isu publik harus diuji kebenarannya secara hukum, dan masyarakat harus diajak berpikir dewasa serta kritis dalam menghadapi perbedaan pendapat.
Semua pihak sepakat bahwa kebenaran harus ditegakkan berdasarkan kepastian hukum, demi menjaga keutuhan dan kemajuan bangsa.
Melalui forum ini, PP Lawyer Nusantara ingin menegaskan peran penting hukum dalam menjaga stabilitas nasional serta memperkuat integritas lembaga pendidikan, politik, dan kehidupan berbangsa ke depan. (*Adi)