RADARcenter, Palembang — Penataan pasar-pasar utama di Kota Palembang kini menampakkan wajah baru yang lebih tertib dan rapi (06/08/2025).
Di balik perubahan ini, ada sosok Dr. Herison Muis, Pelaksana Tugas Kepala Satpol PP Palembang, yang mengedepankan ketegasan, sentuhan humanis, dan solusi nyata bagi semua pihak.
Publik pun menunggu hasil assessment yang baru saja digelar, sebagai penentu apakah kepemimpinannya akan dikukuhkan secara definitif.
Pagi di Pasar Lemabang kini terasa berbeda. Jalan yang dulu sesak oleh lapak liar, kini kembali lapang, memberi ruang bagi pejalan kaki dan pengendara.

Hal yang sama terlihat di Pasar 16 Ilir, di mana lorong-lorongnya kini lega dan memudahkan pembeli melihat barang dagangan.

“Ternyata lebih enak, pembeli bisa lihat barang kami jelas,” kata seorang pedagang kaki lima.
Di Pasar 26 Ilir, Herison kerap turun langsung, berdialog dengan pedagang, mendengar aspirasi, dan menawarkan solusi—tanpa relokasi paksa. Pendekatan ini membuat penataan berjalan tanpa mengorbankan roda perekonomian lokal.
Sejak awal menjabat, Herison membentuk Unit Reaksi Cepat (URC) agar warga bisa melapor langsung pelanggaran ketertiban. Setiap laporan direspons cepat oleh tim khusus.
Bahkan, ia membuka jalur komunikasi pribadi melalui nomor ponselnya, memudahkan masyarakat menghubungi langsung sang pemimpin.

Kepemimpinan Herison dikenal tidak hanya tegas, tetapi juga solutif dan berpihak pada rakyat. Saat relokasi pedagang di trotoar yang sempat viral, ia memastikan mereka mendapat tempat berjualan lebih layak.
“Kalau kita mau tertib, semua pihak harus dapat solusi,” tegasnya.
Terkait sejumlah tudingan miring terhadap kinerjanya, Herison justru mempertanyakan bagian mana yang dimaksud.
“Kalau yang dimaksud adalah Pasar 16 Ilir, silakan lihat sendiri perubahannya. Jalan dan lorong yang dulu semrawut sekarang lebih tertib dan nyaman,” ujarnya.
Ia juga menanggapi isu adanya dugaan oknum anggota Satpol PP yang nakal.
“Kalau memang terbukti ada anggota menerima setoran atau melakukan pelanggaran, pasti saya tindak tegas. Baik itu yang menerima setoran maupun yang terlibat penyalahgunaan kewenangan lainnya,” tegasnya.
Menurutnya, kritik yang beredar belakangan ini tidak objektif dan cenderung mengambang karena tidak secara spesifik menyebutkan bagian mana yang kurang atau luput dari perhatian.
Herison menambahkan, “Insya Allah hari Senin depan pengerjaan penataan Pasar 16 Ilir sudah selesai. Pasar ini akan lebih rapi dan akan menjadi percontohan untuk pasar-pasar lainnya di Palembang.”
Meski ada suara miring yang menuding langkahnya sekadar pencitraan, fakta di lapangan berbicara lain: jalan Lemabang yang lapang, pasar yang tertata, dan trotoar yang aman untuk pejalan kaki.
Bagi warga, perubahan ini adalah bukti nyata dari kepemimpinan yang bekerja dengan disiplin, cepat tanggap, dan berorientasi pada hasil.
Pewarta: (*Adi)