RADARCenter, PALEMBANG– Terjadi kebakaran di Kota Palembang, satu rumah warga hangus terbakar dilalap si jago merah saat penghuninya sedang tidak ada di rumah. Kebakaran tersebut terjadi di Lorong Lomba Jaya III, Kelurahan 20 Ilir D II, Kecamatan Kemuning, Kota Palembang, Provinsi Sumsel. Rabu (18/06/2025) sekitar pukul 09:30 WIB.
Berdasarkan informasi yang didapat, rumah tersebut dihuni Mulyadi (60) bersama istrinya Siti (60) yang kesehariannya memproduksi pempek kemudian dijual ke warung dan juga dijual sendiri.
Tak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran terjadi, sebab penghuni rumah sedang tidak ada di rumah. Diduga saat keluar rumah pemiliknya meninggalkan handphone yang sedang di charger sebelum kebakaran terjadi, semua barang tidak ada yang bisa diselamatkan.
“Saat kejadian penghuninya tidak ada dirumah, rumah dalam keadaan terkunci, suaminya dari pagi sudah pergi jualan pempek keliling. Istrinya sebelum kejadian keluar rumah belanja,” kata salah satu warga yang tidak jauh dari rumah yang terbakar.
Dia melanjutkan, menurut cerita siti pemilik rumah yang terbakar menyebutkan kalau saat keluar rumah kompor sudah dimatikannya. Tapi dia sedang ngecas handphone di atas kulkas sebelum meninggalkan rumah, hingga terjadi kebakaran.
“Saat api menbesar terdengar beberapa kali letusan di dalam api, yang diduga berasal dari tabung gas elpiji, di dalam itu kan ada tabung gas elpiji sekitar 25 tabung gas, korban sehari-hari memproduksi dan jualan pempek,” ujarnya.
Api baru bisa dipadamkan setelah 45 menit, tiem pemadam kebakaran berjibaku memadamkan api dengan menurunkan lebih dari lima mobil pemadam kebakaran dari Kota Palembang.
Senentara itu, Kapolsek Kemuning AKP Jailili menerangkan bahwa berdasar dari keterangan korban sebelum meninggalkan rumah ia mengecas handphone di ruang tamu tepat di atas kulkas.
Selanjutnya korban pergi keluar rumah untuk membayar gas, lebih kurang selama 10 menit lamanya. Korban pulang ke rumahnya api sudah membesar.
“Korban mengalami kerugian dari peristiwa kebakaran tersebut diperkirakan mencapai Rp 150 juta, sebab ada sekitar 20 tabung gas elpiji 3 kg beserta semua perabotan, korban berjualan eceran tabung gas 3 kg,” pungkasnya. (RC/YOPI)