Petani Terpuruk, Kades Lubuk Karet Desak Pemerintah Atur Harga Karet

- Jurnalis

Jumat, 25 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RADARcenter, Banyuasin – Harga getah karet yang terus merosot dalam sebulan terakhir membuat warga Desa Lubuk Karet, Kecamatan Betung, Kabupaten Banyuasin, kian terpukul.

Kepala Desa Lubuk Karet, Ali Azwar, menyampaikan langsung keluhan masyarakatnya kepada awak media saat ditemui di kantornya pada 22 April 2025.

Menurut Ali Azwar, sekitar 50 persen warga desa menggantungkan ekonomi keluarga dari hasil karet.

Ia menjelaskan bahwa meski sebagian warga juga bekerja di sektor sawit, namun dominasi karet dalam perekonomian lokal sangat besar karena dikelola sendiri oleh masyarakat.

“Sawit memang ada, tapi banyak dikelola perusahaan besar. Sedangkan karet adalah sumber penghasilan utama rakyat karena bisa dikelola sendiri. Kalau harga karet jatuh dan bertahan lama, dampaknya sangat berat bagi kehidupan mereka,” ungkap Ali Azwar.

Ia berharap pemerintah tidak sepenuhnya menyerahkan harga karet pada mekanisme pasar.

Menurutnya, intervensi negara diperlukan agar harga bisa stabil dan petani tidak terus menjadi korban fluktuasi pasar yang tidak menentu.

Ali juga mempertanyakan kejanggalan di balik tingginya permintaan karet, namun harganya justru terus merosot.

Keluhan serupa datang dari Reli, seorang pengepul karet di desa tersebut. Saat berbincang dengan wartawan, ia mengatakan bahwa harga karet kini hanya Rp12.600 per kilogram, jauh dari harga ideal.

Padahal, beberapa waktu lalu, harga karet sempat mencapai Rp15.000 dan bahkan pernah berada di puncaknya di angka Rp25.000 per kilogram.

“Waktu harga masih tinggi, petani bisa bangun rumah, sekolahkan anak sampai kuliah. Tapi sekarang? Sangat sulit. Pemerintah harus turun tangan kalau mau lihat petani sejahtera,” tegas Reli.

Anjloknya harga karet menjadi alarm bagi nasib petani desa yang menggantungkan hidup dari komoditas ini.

Warga berharap ada solusi nyata dan kebijakan yang berpihak pada rakyat kecil.

(*Hardi)

Follow WhatsApp Channel www.radarcenter.info untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Seragam Gratis 84 Miliar di Palembang Tak Kunjung Dibagi, Muncul Isu Gratifikasi Rp12 Miliar
Pemdes Purwodadi Gelar Musrenbang RAPD Tahun 2026
Bupati Panca Wijaya Akbar Optimis Ogan Ilir Jadi Lumbung Pangan Nasional Melalui Program Cetak Sawah
PKKMB UIGM 2025: Rektor Marzuki Alie Tekankan Cita-Cita, Bela Negara, dan Kualitas Pendidikan
Wabup Ardani Berikan Santunan kepada Korban Rumah Roboh Di Desa Talang Tengah
Dari Aktivis ke Wakil Ketua DPRD PALI, Firdaus Hasbullah Jadi Wajah Baru Politik Daerah
Kauny Insanul Qur’an Gelar Maulid Akbar, Hadirkan Inspirasi Pendidikan dari Teladan Rasulullah
Ketua APJI OI Hadiri Launcing MBG Di Desa Meranjat III Ogan Ilir

Berita Terkait

Sabtu, 13 September 2025 - 11:24 WIB

Seragam Gratis 84 Miliar di Palembang Tak Kunjung Dibagi, Muncul Isu Gratifikasi Rp12 Miliar

Jumat, 12 September 2025 - 15:22 WIB

Pemdes Purwodadi Gelar Musrenbang RAPD Tahun 2026

Kamis, 11 September 2025 - 15:32 WIB

PKKMB UIGM 2025: Rektor Marzuki Alie Tekankan Cita-Cita, Bela Negara, dan Kualitas Pendidikan

Kamis, 11 September 2025 - 15:07 WIB

Wabup Ardani Berikan Santunan kepada Korban Rumah Roboh Di Desa Talang Tengah

Kamis, 11 September 2025 - 14:44 WIB

Dari Aktivis ke Wakil Ketua DPRD PALI, Firdaus Hasbullah Jadi Wajah Baru Politik Daerah

Berita Terbaru

Banyuasin

Pemdes Purwodadi Gelar Musrenbang RAPD Tahun 2026

Jumat, 12 Sep 2025 - 15:22 WIB