Demo di DPRD Palembang, Massa Aksi Minta Wali Kota Segera Evaluasi Total Satpol PP

- Jurnalis

Rabu, 13 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RADARcenter, Palembang – Puluhan massa yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Peduli Kota Palembang menggelar aksi unjuk rasa didepan Gedung DPRD Kota Palembang, Selasa (12/08/2025).

Mereka mendesak Wali Kota Palembang Ratu Dewa segera mencopot Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol PP) karena diduga melakukan penertiban tidak humanis terhadap pedagang kaki lima (PKL) dan pelaku UMKM.

Koordinator Aksi, Rizky Pratama Saputra, menyebut Satpol PP selama ini kerap melakukan penertiban secara tebang pilih.

Menurutnya, aparat lebih berani menindak pedagang kecil, sementara pelanggaran yang dilakukan pengusaha besar dibiarkan.

“Kami tidak menolak penertiban demi ketertiban umum. Tapi yang kami tolak adalah penertiban yang penuh ketidakadilan, kekerasan, dan praktik kotor. Kalau Wali Kota serius dengan visi Palembang Berdaya, Palembang Berjaya, reformasi di tubuh Satpol PP itu wajib dilakukan sekarang juga,” tegas Rizky.

Selain mendesak pencopotan Kasat Pol PP, massa juga menuding adanya indikasi praktik pungutan liar (pungli) di lapangan. Mereka meminta Wali Kota melakukan bersih-bersih dan evaluasi menyeluruh terhadap Satpol PP.

Koordinator Lapangan, Diaz menambahkan, bahwa transparansi adalah kunci mencegah pungli. Menurutnya, seluruh proses penertiban harus dibuka ke publik—mulai dari alasan, dasar hukum, hingga hasil sidang tindak pidana ringan (tipiring).

“Kalau semua transparan, pungli akan berkurang drastis. Masyarakat bisa menilai apakah penegakan aturan dilakukan adil atau hanya menyasar yang lemah,” ujar Diaz.

Dalam aksinya, Koalisi Masyarakat Peduli Kota Palembang menyampaikan tiga tuntutan utama:

– Mencopot Kasat Pol PP yang dinilai tidak humanis dan tebang pilih.

– Melakukan evaluasi total dan bersih-bersih Satpol PP, termasuk memberantas pungli.

– Menjalankan penertiban secara transparan dan adil, serta membuka informasi hasil sidang tipiring kepada publik.

Massa aksi juga menegaskan, PKL dan pelaku UMKM adalah bagian dari denyut ekonomi kota.

“Penertiban tanpa solusi alternatif, kata mereka, hanya akan memperparah masalah sosial dan ekonomi di Palembang,”tutup Diaz.

Massa aksi diterima Komisi I DPRD Palembang untuk audiensi di ruang rapat. Ketua dan anggota Komisi I berjanji menindaklanjuti hasil pertemuan dengan mengirim surat kepada Wali Kota terkait tuntutan mereka.

Reporter  : Ocha

Editor       : Yopi

Follow WhatsApp Channel www.radarcenter.info untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kakanwil Kemenag Sumsel Ajak Masyarakat Jadi Duta Halal: Produk Halal Bukan Sekadar Makanan
Gubernur Sumsel Herman Deru Lantik Pengurus FPK: Jembatan yang Menyatukan Keberagaman
Pemasangan Penerangan Lampu Jalan Mulai Di Pasang, Kepala Pasar Ikan Jakabaring Tinjau Langsung Lokasi
Forum Rohis Nusantara Kota Palembang A’X, Siswa SMAN 9 Terpilih Menjadi Ketua Umum Periode 2025-2026
Yuk ke PTC Mall! Nikmati Serunya Festival Tring! 2025 dari Pegadaian
Konferensi pers polres pematang Siantar dipimpin kapolres berhasil ungkap kasus kriminal dalam 7 bulan
Hemat Anggaran hingga Lawan Mafia Parkir, LKPSS–Bapenda Bahas Strategi PAD Palembang
Kepala Pasar Ikan Jakabaring Tinjau Pembangunan Pos, Berharap Cepat Selesai

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:13 WIB

Kakanwil Kemenag Sumsel Ajak Masyarakat Jadi Duta Halal: Produk Halal Bukan Sekadar Makanan

Kamis, 30 Oktober 2025 - 16:21 WIB

Gubernur Sumsel Herman Deru Lantik Pengurus FPK: Jembatan yang Menyatukan Keberagaman

Rabu, 29 Oktober 2025 - 17:22 WIB

Forum Rohis Nusantara Kota Palembang A’X, Siswa SMAN 9 Terpilih Menjadi Ketua Umum Periode 2025-2026

Rabu, 29 Oktober 2025 - 16:16 WIB

Yuk ke PTC Mall! Nikmati Serunya Festival Tring! 2025 dari Pegadaian

Rabu, 29 Oktober 2025 - 12:31 WIB

Konferensi pers polres pematang Siantar dipimpin kapolres berhasil ungkap kasus kriminal dalam 7 bulan

Berita Terbaru