Heboh! Foto Presiden-Wapres Dihargai Rp600 Ribu di Sekolah Mandailing Natal, Publik Pertanyakan Dana BOS

- Jurnalis

Sabtu, 21 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RADARcenter, Mandailing Natal — Dunia pendidikan di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, tengah diguncang isu pengadaan foto Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, dengan harga fantastis mencapai Rp600.000 per set.

Praktik ini diduga membebani dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan menimbulkan kecurigaan publik soal transparansi pengelolaan anggaran sekolah (21/06/2025).

Isu ini pertama kali mencuat setelah Hapsin, mantan pengurus PMII Sidimpuan, mengungkap temuannya bahwa hampir semua SD dan SMP di Mandailing Natal melakukan pembelian serentak dengan harga yang sama.

Heboh! Foto Presiden-Wapres Dihargai Rp600 Ribu di Sekolah Mandailing Natal, Publik Pertanyakan Dana BOS

Padahal, berdasarkan data dari platform resmi pemerintah, SIPLah (Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah), banyak toko menyediakan foto serupa dengan harga jauh lebih murah, berkisar antara Rp80.000 hingga Rp200.000.

“Kalau manajer BOS di Mandailing Natal benar-benar menjalankan tugasnya sesuai aturan, pengadaan foto seharga Rp600 ribu ini tidak akan terjadi,” tegas Hapsin di Panyabungan, Jumat (20/6/2025).

Menurutnya, kepala sekolah mengaku bahwa pembelian sudah dikoordinir oleh korwil pendidikan, dan pembayaran dijanjikan setelah pencairan dana BOS tahap kedua atau ketiga.

Baca Juga :  Diduga Adanya Penyalahgunaan Anggaran Dana Desa, Kades Ulak Kembahang II Tidak Transparan Dan Menghindar Bertemu Dengan Wartawan

Temuan ini pun menimbulkan tanda tanya besar: mengapa harga bisa seragam dan sangat tinggi? Apakah ada pihak yang bermain dalam proses ini?

Baca Juga :  Wildan, S.H. Serap Aspirasi Warga Simpang Durian dalam Reses DPRD Madina

Tak hanya soal foto presiden dan wapres, Hapsin juga menyebut sejumlah item pengadaan lain yang dinilai janggal dan terus berulang setiap tahun: mulai dari buku Ramadan, sampul rapor, map sekolah, hingga buku pelajaran yang stoknya justru masih menumpuk di sekolah.

“Apakah ini karena ada oknum yang menerima setoran? Mengapa manajer BOS diam saja setiap tahun?” sindir Hapsin.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari Dinas Pendidikan Mandailing Natal ataupun pihak terkait dalam pengelolaan dana BOS. (Red/RC)

Follow WhatsApp Channel www.radarcenter.info untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Diduga Pelanggaran Disiplin, Warga Keluhkan Kepala Puskesmas Rambang Kuang Jarang Masuk Kantor. Mengapa?
Dukung Ketahanan Pangan, Bhabinkamtibmas Desa Pulau Semambu Hadiri Panen Raya Jagung
HUT Bhayangkara Ke-79 Tahun 2025, Bupati Panca Jadi Inspektur Upacara
Lurah Dan Koramil Muara Kuang Berikan Ucapan HUT Bhayangkara ke-79 Di Polsek Muara Kuang
Istri Kades Maki Aktivis, Bukannya Klarifikasi: Panik Hadapi Sorotan Publik?
Diduga Adanya Kongkalikong, Keluarga Korban Penganiayaan Anak Di Bawah Umur Tak Terima Keputusan Hakim
Polres Ogan Ilir Gelar Doa Bersama Lintas Agama Dalam Rangka Hari Bhayangkara ke-79
Polres Ogan Ilir Gelar Pemusnahan BB Kejahatan Narkotika Jenis Sabu Dan Ekstasi Berskala Besar

Berita Terkait

Rabu, 2 Juli 2025 - 16:36 WIB

Diduga Pelanggaran Disiplin, Warga Keluhkan Kepala Puskesmas Rambang Kuang Jarang Masuk Kantor. Mengapa?

Selasa, 1 Juli 2025 - 15:45 WIB

Dukung Ketahanan Pangan, Bhabinkamtibmas Desa Pulau Semambu Hadiri Panen Raya Jagung

Selasa, 1 Juli 2025 - 14:55 WIB

HUT Bhayangkara Ke-79 Tahun 2025, Bupati Panca Jadi Inspektur Upacara

Selasa, 1 Juli 2025 - 14:33 WIB

Lurah Dan Koramil Muara Kuang Berikan Ucapan HUT Bhayangkara ke-79 Di Polsek Muara Kuang

Senin, 30 Juni 2025 - 23:45 WIB

Istri Kades Maki Aktivis, Bukannya Klarifikasi: Panik Hadapi Sorotan Publik?

Berita Terbaru