RADARCenter, Internasional – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengungkapkan bahwa tim negosiator telah dikirim ke Rusia untuk membahas kemungkinan gencatan senjata dalam konflik dengan Ukraina. Langkah ini dilakukan setelah Ukraina menyetujui usulan penghentian sementara pertempuran selama 30 hari.
“Orang-orang (negosiator) sedang menuju Rusia saat ini, saat kita berbicara. Dan mudah-mudahan kita bisa mendapatkan gencatan senjata dari Rusia,” ujar Trump kepada wartawan di Ruang Oval pada Rabu (12/3), dikutip dari AFP.
Trump menegaskan bahwa jika gencatan senjata ini tercapai, maka upaya untuk mengakhiri pertumpahan darah akan berada pada jalur yang lebih baik.
“Jika kita berhasil, saya kira itu sudah 80 persen dari jalan untuk mengakhiri pertumpahan darah yang mengerikan ini,” tambahnya.
Wakil Presiden JD Vance, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, mengungkapkan bahwa komunikasi dengan Rusia terus berlangsung, baik melalui telepon maupun pertemuan langsung, dalam beberapa hari ke depan.
Meski demikian, Trump tidak menjelaskan kapan ia akan kembali berbicara dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Namun, ia optimistis bahwa gencatan senjata bisa segera terealisasi.
“Saya berharap ia akan melakukan gencatan senjata,” ujarnya. Trump juga menyebut ada sinyal positif dari Moskow mengenai pembicaraan ini.
Sebagai bentuk tekanan diplomatik, Trump menyatakan bahwa ia memiliki opsi untuk menjatuhkan sanksi berat kepada Rusia jika negosiasi tidak membuahkan hasil.
Namun, ia menegaskan bahwa langkah tersebut bukanlah prioritas utama. “Saya dapat melakukan hal-hal yang secara finansial akan sangat buruk bagi Rusia. Saya tidak ingin melakukan itu karena saya ingin mencapai perdamaian,” pungkasnya. (*red)