TNI-Polri Tegaskan Hormati Supremasi Sipil, Respon Tuntutan 17+8 Rakyat

- Jurnalis

Jumat, 5 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RADARcenter, Jakarta – TNI dan Polri merespons tuntutan publik yang dikenal dengan istilah 17+8, di mana sejumlah poin ditujukan langsung kepada kedua institusi negara tersebut.

Dalam konferensi pers bersama di Mabes TNI, Jakarta Timur, Jumat (5/9), perwakilan TNI dan Polri menyatakan sikap terbuka terhadap kritik serta menegaskan komitmen menghormati supremasi sipil.

Mabes TNI menggelar konferensi pers untuk meluruskan informasi hoaks terkait kabar penangkapan Intel TNI oleh polisi dalam kerusuhan di Mabes TNI, Jakarta Timur, Jumat (5/9/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan.
Mabes TNI menggelar konferensi pers untuk meluruskan informasi hoaks terkait kabar penangkapan Intel TNI oleh polisi dalam kerusuhan di Mabes TNI, Jakarta Timur, Jumat (5/9/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan.

Kapuspen TNI, Brigjen (Mar) Freddy Ardianzah, menuturkan bahwa pihaknya mengapresiasi masukan masyarakat, termasuk tuntutan agar TNI kembali ke barak serta tidak lagi terlibat dalam pengamanan sipil.

Ia menekankan bahwa TNI menjunjung tinggi prinsip hukum dan demokrasi.

“Apa pun kebijakan yang diputuskan pemerintah terhadap TNI, akan kami laksanakan dengan penuh tanggung jawab dan kehormatan,” ujarnya.

Sementara itu, Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, menyampaikan bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo selalu menekankan pentingnya Polri menjadi organisasi modern yang terbuka terhadap kritik.

“Polri tidak antikritik. Justru kami ingin menunjukkan bahwa kepolisian adalah milik masyarakat, sehingga kritik dan harapan publik menjadi bagian dari pengawasan terhadap kami,” ungkapnya.

Sebagian isi tuntutan 17+8 yang diarahkan kepada TNI antara lain segera kembali ke barak, menegakkan disiplin internal, serta berkomitmen tidak masuk ke ranah sipil.

Polri

  • Bebaskan seluruh demonstran yang ditahan.
  • Hentikan tindakan kekerasan polisi dan taati SOP pengendalian massa yang sudah tersedia.
  • Tangkap dan proses hukum secara transparan anggota dan komandan yang melakukan dan memerintahkan tindakan kekerasan dan melanggar HAM.

 

Sementara untuk Polri, publik menuntut pembebasan demonstran yang ditahan, penghentian kekerasan dalam pengendalian massa, serta penindakan hukum secara transparan terhadap anggota yang melanggar HAM.
(*Red)

Follow WhatsApp Channel www.radarcenter.info untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dukung Program Nasional, Pemdes Sungai Rotan Gelar Musdes Penyusunan RKPDes Tahun 2026 Dan Rembuk Stunting
Pemdes Sungai Rotan Salurkan Bantuan Langsung Tunai Tahap III Tahun 2025
Polsek Pemulutan Laksanakan Penanaman Jagung Dukung Program Ketahanan Pangan Di Desa Pelabuhan Dalam
Perayaan Meriah Malam Puncak HUT RI Ke- 80 Di Desa Belanti Ogan Ilir
Dua Bocah Tenggelam Di Sungai Ogan Bawah Jembatan Kertapati Ditemukan
Penyusunan RKPDes Tahun Anggaran 2026, Pemdes Ulak Kembahang 1 Gelar Musdes
Pemerintah Desa Raja Menggelar Acara Kontes Dangdut Desa Raja (KDDR)
Mosi Tidak Percaya Tak Di Respon, Warga Rt 45 Akan Gelar Aksi Di Kelurahan Kemang Agung
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 5 September 2025 - 18:06 WIB

TNI-Polri Tegaskan Hormati Supremasi Sipil, Respon Tuntutan 17+8 Rakyat

Kamis, 4 September 2025 - 16:50 WIB

Pemdes Sungai Rotan Salurkan Bantuan Langsung Tunai Tahap III Tahun 2025

Rabu, 3 September 2025 - 17:16 WIB

Polsek Pemulutan Laksanakan Penanaman Jagung Dukung Program Ketahanan Pangan Di Desa Pelabuhan Dalam

Rabu, 3 September 2025 - 09:12 WIB

Perayaan Meriah Malam Puncak HUT RI Ke- 80 Di Desa Belanti Ogan Ilir

Selasa, 2 September 2025 - 17:21 WIB

Dua Bocah Tenggelam Di Sungai Ogan Bawah Jembatan Kertapati Ditemukan

Berita Terbaru