Diduga Sempat Ditolak Puskesmas dan Dipersulit Menggunakan Fasilitas Ambulance, Korban Laka Dilarikan Pakai Mobil Pickup — Wartawan Dihalangi Saat Hendak Liputan

- Jurnalis

Minggu, 19 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RADARcenter, Palembang – Sebuah peristiwa tidak menyenangkan terjadi pada Kamis (16/10/2025) di depan Alfamidi Talang Kelapa.

Dua keluarga terlibat kecelakaan lalu lintas, salah satunya dialami oleh Hendri (bukan nama sebenarnya) bersama istrinya yang mengalami luka cukup serius di bagian kaki dan kepala.

Korban pertama kali ditemukan oleh Riko, tetangga korban, yang kebetulan melintas di lokasi kejadian.

Dengan sigap, Riko menghentikan mobil warga yang lewat dan membawa para korban ke Puskesmas terdekat, untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Namun menurut keterangan Riko, sesampainya di puskesmas, petugas diduga sempat menolak memberikan penanganan awal dengan berbagai alasan.

“Ado ibuk (petugas puskesmas, yang pertama menangani pasien dan juga sempat mengusir wartawan media ini saat hendak meminta keterangan korban dan saksi), jingok dulu kato aku buk. Pertamo sekali sebelum ibu dokter itu, ibuk yang kaki nyo dislok itu syok, betino, nyampak manolah kiro-kiro versi aku idak patah, kalo lawannyo itu dadonyo tehempas,” tutur Riko.

Ia juga menjelaskan bahwa perdebatan antara dirinya dan oknum dokter berinisial A serta oknum petugas nakes tersebut terjadi lebih dulu, sebelum kemudian muncul keributan dengan wartawan media ini.

Dokter berinisial A di Puskesmas Talang Kelapa Kota Palembang

“Kerno aku tanyo ibu dokter yang ribut dengan kamu itu kak e, ‘berapo lamo ujiku kalo aku nunggu prosedur data-data sampe kesitu?’ Kato aku.
‘Lamo pak,’ jawab ibu itu.
‘Kalo lamo, naek Gocar bae lah biar aku bayar be,’ kato aku kan,” ujar Riko.

Namun suami korban tidak setuju jika istrinya dibawa dengan taksi online.

“Nak ku order Gocar, laki korban dak galak. Akhirnyo dio nelpon kawan nyo yang bawak pickup itulah, ketemu kamu di lapangan itu,” terang Riko.

Kronologi Versi Wartawan Media Ini

Menariknya, wartawan media ini semula tidak berniat melakukan peliputan di Puskesmas tersebut.

Ia datang untuk mengobati anak-anaknya yang sedang sakit. Saat menunggu giliran, wartawan ini sudah sempat mendengar kabar bahwa ada kejadian kecelakaan tak jauh dari lokasi, namun tidak menaruh perhatian lebih karena berasumsi bahwa semua akan berjalan sesuai prosedur medis.

Namun, setelah selesai berobat dan hendak pulang menggunakan taksi online, sebuah mobil pickup datang lebih dulu dari kendaraan yang dipesan wartawan tersebut.

“Apakah saya salah order pak?” tanya wartawan ini kepada pengemudi pickup.
“Bukan pak, mana pasiennya?” jawab sang driver.
“Bukan, bapak mau angkut apa kesini?” tanya wartawan lagi.
“Saya mau jemput pasien yang kecelakaan tadi,” ujar driver pickup itu.

Seketika, wartawan media ini pun memutuskan untuk meliput kejadian tersebut karena melihat ambulance puskesmas tersedia di depan puskesmas sementara pasien korban kecelakaan yang sudah ditangani puskesmas mau diangkut menggunakan mobil angkutan barang berjenis pickup.

puskesmas talang kelapa viral

Tak lama kemudian, oknum nakes tersebut mengajaknya berbicara di ruang dokter A, namun dokter berinisial A masih melayani pasien lainnya dikarenakan pasien korban laka telah selesai dilakukan tindakan, tinggal dibawa ke RS Rujukan.

Tak lama dokter A keluar dan dengan suara bernada tinggi meminta agar ruang pelayanan dikosongkan dari pihak yang dianggap tidak berkepentingan, termasuk saksi Riko.

Dan menanyakan kepada wali pasien apakah menerima kehadiran media berada didalam ruangan yang sudah tidak lagi dalam proses tindakan itu.

Diduga Sempat Ditolak Puskesmas dan Dipersulit Menggunakan Fasilitas Ambulance, Korban Laka Dilarikan Pakai Mobil Pickup — Wartawan Dihalangi Saat Hendak Liputan

Sementara wartawan sedang menayakan kepada wali pasien mengapa harus pesan mobil pickup untuk ke RS sementara puskesmas ada fasilitas ambulance yang terlihat standby didepan puskesmas.

Namun saat hendak meminta keterangan dari korban, wartawan justru dihalangi oleh seorang tenaga kesehatan yang sebelumnya juga disebut Riko sempat menolak pasien.

“Pak, bapak keluar bae… keluar bae pak! Ini nih dak katek SIM, dak pakai helm. Keluar bae pak,” ujar oknum nakes sambil menarik wartawan agar keluar dari ruang tindakan.

Wartawan lalu keluar dan mengambil rekaman video diluar gedung puskesmas merekam ambulance dan pickup yang berada didepan puskesmas, namun tiba-tiba oknum dokter A keluar mengejar wartawan.

Dan diduga oknum dokter berinisial A Dengan tanpa izin berusaha mematikan rekaman video Lalu oknum dr. Berinisial A. Diduga merekam wartawan dengan narasi sempat menghalangi peliputan media saat hendak memgambil video ambulance dan mobil pickup dengan tanpa izin mematikan rekaman video wartawan diluar gedung puskesmas.

Lalu oknum dokter berinisial A merekam wartawan dengan narasi menyudutkan dengan menuduh yang sedang meliput adalah LSM.

Wartawan media ini tetap tenang dan tidak bergeming, dengan alasan menjalankan tugas jurnalistik dan kemanusiaan untuk memastikan hak korban mendapatkan layanan kesehatan yang layak.

 

Dibawa Pakai Pickup ke RS Siti Fatimah

Setelah menunggu lama dan sempat terjadi kebingungan soal penggunaan ambulance, akhirnya korban laka tersebut dirujuk ke RS Siti Fatimah menggunakan mobil pickup milik teman korban, setelah driver pickup sempat membongkar muatan lebih dulu.

Keterangan lengkap dari Riko, saksi sekaligus tetangga korban, diberikan setelah korban dibawa ke RS Siti Fatimah, saat ia mencegat wartawan media ini di perjalanan pulang untuk meluruskan kronologi sebenarnya.

 

Klarifikasi oknum Dokter A, (Via Pesan WhatsApp)

Menanggapi pemberitaan ini, dr. A, tenaga medis salah satu Puskesmas di Palembang, memberikan klarifikasi melalui pesan WhatsApp kepada wartawan pada Minggu pagi (19/10/2025).

Ia menegaskan tidak ada unsur penolakan terhadap pasien korban kecelakaan, serta menyampaikan bahwa semua tindakan medis telah dilakukan sesuai prosedur.

“Tolong ya, saya sedang melakukan pelayanan ke pasien lain. Jangan seolah-olah saya mengulur waktu untuk tidak menemui Anda,” tulis dr. A .melalui WhatsApp.

Ia juga menjelaskan alasan meminta pihak luar meninggalkan ruang tindakan:
“Dalam penanganan medis, yang berkepentingan itu cuma pasien dan wali. Titik. Jadi ketika saya minta ruangan dikosongkan, itu semata untuk menjaga privasi dan kenyamanan pasien, bukan karena mengusir.”

Sementara wartawan memasuki ruangan setelah izin kepada wali pasien setelah dipertemukan oleh driver pickup kepada wali pasien diluar gedung puskesmas.

Terkait tudingan mengusir wartawan, dr. A membantah keras.

“Itu siapa sih yang mengusir? Saya kan hanya mengajak Anda dan yang melapor ke Anda untuk bicara dan meluruskan. Saya bawa Anda keluar dari tempat pelayanan karena saya sudah sangat emosi, dan khawatir pembicaraan tidak akan berlangsung baik jika dilakukan di dalam ruang tindakan,” ujarnya.

dr. A. juga menegaskan bahwa pihaknya telah memberikan tindakan medis cepat, termasuk imobilisasi pada kaki korban dan pemeriksaan terhadap anak-anak korban.

“Ketelantaran? Bapak tidak lihat kaki pasien sudah kami imobilisasi segera! Anak-anak korban kami periksa dan kami obati lukanya,” tegasnya dalam pesan lanjutan.

Diketahui sebelumnya saksi riko mencegat wartawan, saat wartawan diperjalanan pulang bersama keluarganya yang berobat di Puskesmas yang sama, dan memberikan kesaksian bahwa pasien sebelumnya sempat di tolak oleh oknum nakes yang memerintah wartawan keluar dari ruangan sebelum akhirnya dr. A memerintahkan mengosongkan ruangan.

Berita ini rilis setelah Klarifikasi dari oknum dokter berinisial A ini didapat. (*Adi)

Follow WhatsApp Channel www.radarcenter.info untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

KIM Bekasi Laporkan Dugaan Pungli Oknum Karang Taruna Cibuntu ke Saber Pungli Polres Metro Bekasi
BBWS Sumatera VIII Gaspol Rehabilitasi Irigasi, Targetkan 23 Ribu Hektare Lahan Terairi
Balai KB Tanjung Raja Meraih Juara II Lomba Inovasi Daerah Tahun 2025
Eka Fikriadi Resmi Jabat Kepala Pasar Ikan Jakabaring, Komitmen Adakan Perubahan Untuk PAD Kota Palembang
Kadis PMD Ogan Ilir Membuka Langsung Kegiatan Peningkatan Kapasitas Operator Desa, Di Ikuti 118 Peserta Dari Empat Kecamatan
Kadinkes Palembang Minta Maaf, Pasien Lakalantas Dibawa Pakai Mobil Pickup Meski Ambulans Tersedia
Polsek Pemulutan Gelar Giat KRYD Malam Hari untuk Masyarakat, Cegah Gangguan Kamtibmas Di Wilayah Rawan
Dari Pendidikan hingga Infrastruktur, Suara Warga Menggema di Reses DPRD Sumsel Dapil II MP IV

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:44 WIB

KIM Bekasi Laporkan Dugaan Pungli Oknum Karang Taruna Cibuntu ke Saber Pungli Polres Metro Bekasi

Senin, 20 Oktober 2025 - 16:29 WIB

BBWS Sumatera VIII Gaspol Rehabilitasi Irigasi, Targetkan 23 Ribu Hektare Lahan Terairi

Senin, 20 Oktober 2025 - 16:23 WIB

Balai KB Tanjung Raja Meraih Juara II Lomba Inovasi Daerah Tahun 2025

Senin, 20 Oktober 2025 - 15:48 WIB

Kadis PMD Ogan Ilir Membuka Langsung Kegiatan Peningkatan Kapasitas Operator Desa, Di Ikuti 118 Peserta Dari Empat Kecamatan

Senin, 20 Oktober 2025 - 12:41 WIB

Kadinkes Palembang Minta Maaf, Pasien Lakalantas Dibawa Pakai Mobil Pickup Meski Ambulans Tersedia

Berita Terbaru