RADARcenter, Palembang- Untuk menghindari situasi tidak berlarut, Kepala sekolah SMA Negeri 9 Palembang Hamdani, S.Pd,.M.Pd mengambil langkah menggelar pertemuan. Menghadirkan Komite dan mengundang wali siswa guna mendengarkan harapan dan aspirasinya terhadap pihak sekolah. Kamis (25/09/2025).
Sebelumnya, sempat viral dipemberitaan media Pers dan media sosial, yang memberitakan negatif tentang SMA Negeri 9 Palembang yang berlokasi di Jalan Mataram, Kelurahan Kemas Rindo, Kecamatan Kertapati, Kota Palembang. Uniknya bahkan sampai ke Banpol Polrestabes Palembang.
Didalam pertemuan tersebut, wali siswa (S) warga Kecamatan Seberang Ulu I menceritakan kronilogisnya. Diantaranya merasa kesal dengan laporan anak dan wali siswa lain.
Ia pun membenarkan Kwitansi Sumbangan Komite yang beredar di media Pers dan medsos tersebut adalah dari dirinya. Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada pihak Komite dan pihak sekolah SMA Negeri 9, atas apa yang telah terjadi.
“Saya merasa lega, ternyata ini hanya miskomunikasi Informasi, saya minta maaf kepada pihak Komite dan pihak sekolah,” ungkapnya.
Dikesempatan yang sama, mewakili Komite SMA Negeri 9 Palembang, Drs. H. Saim Marhadan menyampaikan permohonan maaf atas kelalaian Komite sekolah sebagai wadah aspirasi bagi wali siswa. Ia juga menjelaskan fungsi dan peranan Komite adalah mendukung kegiatan dan sarana prasarana sekolah.
“Bila sekolah mau maju, tentunya harus ada memiliki dana pendukung,” ujarnya.
Mewakili seluruh pengurus Komite, Ia menyangkal terkait adanya berita fungsi yang beredar dengan memperlihatkan bukti Kwitansi sumbangan Komite.
“Kwitansi itu merupakan bukti tanda terima bagi Komite akan sumbangan dari wali siswa, yang mana jumlahnya bervariasi, sesuai kemampuan wali siswa masing masing. Makanya kita dengan mudah melacak Kwitansi yang beredar, ” terangnya.
Saat ditanya awak media terkait adanya nominal pada Kwitansi tersebut, Ia menjelaskan bahwa hal tersebut hanya Istimasi atau perkiraan biaya atas rencana dan program Komite di tahun ajaran baru.
“Pada prakteknya sumbangan yang kami terima tetap sesuai kemampuan wali siswa. Bahkan banyak juga bagi warga yang kurang mampu di gratisan, dengan melampirkan surat keterangan tidak mampu, sebagai bukti agar tidak disalah gunakan,” tuturnya.
Terkait adanya pemberitaan Kepala SMA Negeri 9 Palembang mengancam Oknum Wartawan dan membandingkan dengan sekolah lain, itu tidak benar.
“Ya, itu mungkin hanya tafsiran Oknum Wartawan itu saja,” ujarnya.
Hamdani juga menyampaikan permohonan maaf kepada semua khususnya para siswa dengan adanya pemberitaan miring yang beredar tersebut.
“Walaupun tidak benar, saya anggap ini adalah kritik yang membangun,” tutupnya.
Diwaktu yang berbeda, Firman bersama orang tua wali siswa lainnya. Awalnya merasa kaget dengan adanya pemberitaan negatif tentang SMA Negeri 9 Palembang.
“Seharusnya sebelum membuat pemberitaan, konfirmasi dulu pihak Komite sekolah biar jelas, karna itu hasil kesepakatan kami saat pertemuan dan tidak dipaksakan,” ucapnya.
“Kami juga merasa bangga, anak kami bisa menyalurkan bakatnya melalui eskul, yang mana kegiatan itu dari uang sumbangan yang kami berikan sesuai kemampuan,” pungkasnya. (RC/ Dian)
