RADARCenter, OGAN ILIR– Sebuah rumah tidak layak huni dengan kondisi yang sangat memprihatinkan, rumah tersebut dihuni oleh Jalisah (45) wanita tanpa suami dan anak yang kehidupannya serba kekurangan warga Rt 10 Dusun 5 Desa Sungai Lebong, Kecamatan Pemulutan Selatan, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumsel.
Hasil pantauan awak media Radarcenter dilokasi, rumah yang terletak di atas persawahan Desa Sungai Lebung tersebut kondisinya sudah sangat memprihatinkan dan tidak layak huni. Rumah tersebut berdinding atap rumbai yang telah mengering, atapnya banyak yang bocor, miring dan kondisinya nyaris roboh. Selasa (10/06/2025).
Rumah tersebut dibutuhkan penanganan cepat dari pihak pemerintah dalam hal ini Pemkab Ogan Ilir, karna kalau lambat dilakukan penanganan, jangan sampai rumah ini keburu ambruk.
Saat dikonfirmasi awak media Jalisah berharap agar ada kepedulian dari pemerintah setempat maupun pihak -pihak yang terkait yang peduli dengan kondisinya saat ini.
“Rumah saya ini pada tahun yang lalu sudah pernah difoto -foto dan disurvei oleh perangkat desa (Kadus) namun sampai saat ini belum juga mendapatkan bantuan,” katanya Jalisah kepada awak media.
Menurut Jalisah, rumah tidak ada MCK (Mandi Cuci Kakus), Ia saat ini kalau buang air besar dan kecil langsung dari atas rumahnya. Melalui lantai papan yang bolong.
“Karna saat sekarang air sawah lagi pasang, tapi kalau air kering saya bikin WC darurat menggunakan dinding dari karung bekas,” akunya.
Diajuga menyebutkan bahwa ia pernah mendapat bantuan dari pemerintah berupa beras 10 kg dan uang melalui kantor pos.
“Bantuan tersebut untuk saat ini tidak mendapatkan lagi, kalau bantuan lain tidak pernah dapat,” tutur Jalisah dengan wajah sedih.
“Saya mengharapkan sekali bantuan dari pemerintah, karna kalau musim hujan beserta angin, air masuk kedalam rumah karena atapnya bocor dan dinding rumah ini terbuat dari bambu serta seng-seng bekas yang dipungut dari berbagai tempat,” tambahnya.
Diwaktu yang berbeda, Nata selaku kepala dusun lima menyebutkan kalau Jalisah pernah mendapatkan bantuan berupa beras 10 kg bantuan pangan melalui kantor pos.
“Akan tetapi saat ini bantuan beras pangan tersebut tidak keluar lagi, selain bantuan pangan ibu jalisah juga pernah mendapatkan bantuan berupa uang melalui kantor pos dan itupun juga tidak dapat lagi,” ucapnya.
Pada tahun lalu, Ia mengakui dapat perintah dari Kepala Desa untuk foto rumah Jalisah, tapi sampai sekarang belum juga keluar bantuan bedah rumah.
“Saya akan akan mengajukan lagi rumah ibu Jalisah, karna rumah tersebut sudah semakin bertambah parah,” pungkasnya. (RC/EMI)