RADARCenter, OGAN ILIR– Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia (SEMMI) Sumatera Selatan (Sumsel) soroti adanya pembangunan WC umum menggunakan anggaran Dana Desa ditengah semak belukar jauh dari permukiman yang tidak terintegrasi di Desa Ulak Bedil, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir.
Pembangunan WC umum yang jauh dari permukiman tanpa infrastruktur tidak efektif dan diduga melanggar regulasi Dana Desa, WC yang terisolasi tanpa infrastruktur seperti jalan dan sumber air bersih akan sulit digunakan oleh masyarakat.
Menurut Rinaldi Davinci Ketua Wilayah SEMMI Provinsi Sumsel mengatakan, sesuai aturan tidak disarankan membangun WC umum menggunakan Dana Desa jauh dari permukiman tanpa infrastruktur.
“Pembangunan WC umum yang terisolasi tanpa akses infrastruktur akan kurang efektif dan sulit dimanfaatkan oleh masyarakat,” kata Rinaldi kepada awak media, Rabu (21/05/2025)
Ia menjelaskan, bahwa Dana Desa seharusnya diarahkan untuk pembangunan infrastruktur yang mendukung kehidupan masyarakat desa sehari hari.
“Penggunaan Dana Desa diatur dalam regulasi, pembangunan WC umum yang terintegrasi dengan infrastruktur dasar bisa melanggar regulasi. WC umum harus dibangun dalam konteks yang terintegrasi dengan infrastruktur lain seperti jalan, sumber air bersih dan sistem pengelolaan limbah,” terangnya.
Rinaldi menegaskan, pembangunan WC umum itu tidak tepat guna serta tidak tepat sasaran. Ia juga menduga adanya Markup anggaran dalam pembangunan WC umum tersebut, Kepala Desa Ulak Bedil banyak meraup keuntungan dari pembangunan WC umum tersebut untuk kepentingan pribadi.
“Yang lucunya lagi, setelah viral di medsos dan pemberitaan media, Kepala desa Ulak Bedil memindahkan rumah warga diareal tidak jauh dari MCK tersebut, maksudnya ini apa?. Apakah tujuannya untuk mengelabui publik, yang pasti pembangunan WC umum itu tidak terintegrasi,” tegasnya.
“Kami akan terus melakukan pemantauan, kami dengar permasalahan ini telah diketahui oleh komisi I DPRD Ogan Ilir. Jadi kami akan melihat dulu sejauh mana perkembangannya, dan kalau tidak ada perkembangannya, kami dari SEMMI Sumsel akan melakukan pergerakan,” tandasnya.
Lebih lanjut dikatakan Rinaldi, baru kali ini ia mendengar kalau bangunan WC umum terlebih dulu dibangun dari pada bangunan rumah.
“Tidak masuk dalam akal sehat, pembangunan WC dulu dibangun baru bangunan rumah, WC itu untuk umum bukan untuk individu, karna dibangun menggunakan Dana Desa,” tukasnya.
Sementara itu, Mukhlis Kepala Desa Ulak Bedil dihubungi Wartawan menyebutkan, pembangunan WC tersebut dibangun diatas tanah warga yang tidak jauh dari ruas jalan desa.
“WC tersebut rencananya akan digunakan oleh pemilik lahan saat musim panen padi tiba,” ucapnya.
Terkait adanya pemindahan rumah warga, karna sebelumnya viral beredar di Medsos kalau WC tersebut dibangun jauh dari permukiman. Maka bersama warga bergotong royong memindahkan rumah tersebut didekat WC.
“Pembangunan WC itu diperuntukkan bagi warga yang tidak mampu, dan sudah dibangun sebanyak 12 unit di Desa Ulak Bedil, sumber pembiayaan pembangunan berasal dari Dana Desa sebesar Rp15 juta per unit,” jelasnya. (RC/RED)