RADARcenter, Palembang – Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Kayu Agung–Palembang–Betung (Kapal Betung) yang melintasi Kelurahan Pulo Kerto, Kecamatan Gandus, Kota Palembang, menimbulkan dampak serius bagi warga.
Akses jalan penghubung antar RT di kawasan tersebut dilaporkan terputus total, sehingga menghambat aktivitas harian dan perekonomian masyarakat.
Menanggapi keluhan ini, Walikota Palembang Ratu Dewa bergerak cepat dengan menggandeng Federasi Advokat Republik Indonesia (FERARI) untuk meluncurkan program konsultasi dan bantuan hukum gratis bagi warga terdampak.
Langkah tersebut menjadi bukti nyata kepedulian Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang dalam memastikan hak-hak warga tetap terlindungi di tengah percepatan pembangunan infrastruktur nasional.
Kebun Terisolir, Warga Tuntut Fly Over
Mayoritas warga Pulo Kerto yang berprofesi sebagai pekerja kebun dan petani kini kesulitan mengakses lahan mereka akibat terputusnya jalan utama.
“Kami senang daerah kami dilalui jalan tol karena itu tanda kemajuan. Tapi ironisnya, akses ke kebun justru terputus. Kami harus memutar jauh sekali, biaya angkut hasil kebun pun meningkat,” ujar salah seorang warga dengan nada kecewa.
Kondisi tersebut membuat aktivitas warga menjadi terisolir dan berdampak langsung pada perputaran ekonomi lokal. Sebagai solusi permanen, warga setempat mengajukan permohonan pembangunan fly over, agar akses antar RT yang kini terpisah oleh lajur tol bisa kembali tersambung dan mobilitas masyarakat pulih seperti semula.
⚖️ FERARI: Siap Kawal Aspirasi Sampai Tuntas
Ketua DPC FERARI Palembang Dr. (c). M. Sigit Muhaimin, SH., MH., bersama Rivaldi Alwi Mandaliko, SH., serta tim advokat Farid Iqbal dan Jhon Henri Wijaya, menyatakan kesiapan mereka untuk mendampingi warga dalam memperjuangkan aspirasi tersebut.
“Kami dari FERARI siap mengawal aspirasi warga Pulo Kerto. Bantuan hukum gratis ini merupakan hasil kolaborasi kami dengan Pemkot Palembang di bawah kepemimpinan Bapak Ratu Dewa. Kami ingin memastikan suara warga terdengar, terutama terkait pembangunan fly over yang sangat vital bagi perekonomian mereka,” tegas perwakilan FERARI.
Langkah cepat dan kolaboratif antara Pemkot Palembang dan FERARI ini mendapat apresiasi dari masyarakat. Warga berharap, dengan adanya pendampingan hukum dan perhatian langsung dari Ratu Dewa, tuntutan mereka terkait pembangunan fly over dapat segera terealisasi.
“Semoga ini jadi solusi bersama. Kami tidak menolak pembangunan tol, tapi kami juga butuh akses untuk hidup dan bekerja,” tutup salah satu tokoh masyarakat Pulo Kerto.
(*Adi)





















