RADARCenter, Kabupaten Bekasi– DPL LSM Suara Independen Rakyat Adil ( SIRA ) tidak main main dalam menyikapi kegiatan pembangunan infrastruktur yang ada di Desa Karangpatri. Hal ini disampaikan langsung oleh kepala kordinator lapangan Jawa Barat LSM SIRA Yusuf Supriatna dihadapan para awak Media Kamis (24/04/2025).
“Saya sudah berkordinasi dengan ketua umum dan juga sudah melengkapi data sebagai bahan pelaporan ke inspektorat dan Badan Pemeriksa Keuangan,” kata Yusuf.
Masih sambungnya, hasil dari temuan dan investigasi lapangan juga dituangkan dalam surat, dan tentunya semua melalui proses kajian sebelumnya. Kecurigaan dan adanya dugaan sangat mendasar, dalam pembangunan beberapa titik yang ada di Desa Karangpatri patut diduga adanya permainan anggaran.
“Kita berfikir secara Rasional, adakah dalam satu (1) termin anggaran Dana Desa bisa mengcover banyak kegiatan..?
Seperti kita ketahui pembangunan jembatan aja ada sekitar 7 titik, pengecoran jalan lingkungan ( Jaling ) di Kp. Pugur serta pembuatan gapura dijalan masuk utama Kp. Pugur Desa Karangpatri Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi,” papar Yusuf.
DiJelaskannya, mereka menduga adanya pembangunan infrastruktur yang begitu banyak bukan sedikit anggaran yang dikeluarkan, apalagi disetiap kegiatan tidak satupun memasang papan proyek atau adanya papan informasi, sehingga mereka tahu dari mana anggaran berasal dan kita juga bisa ikut mengawasi setiap kegiatan yang menggunakan anggaran pemerintah baik pusat maupun daerah.
“Tidak perlu ditutupi, karena Anggaran Desa setiap masyarakat berhak dan wajib tau dan ikut serta dalam pengawasannya,” tegasnya.
Terkesan ada kesengajaan, harusnya transparan agar tidak menimbulkan suatu polemik dan permasalahan dalam pengelolaan anggaran Desa.
“Dan satu hal lagi, dalam pengerjaan cor rabat beton Jaling di Kp. Pugur diduga dikerjakan asal – asalan, ketebalan diduga hanya sekitar 5 -6 Cm saja untuk ukuran ketebalan jalan tengah, karena bekisting yang dipendam. Harusnya Tim Pelaksana Kegiatan lebih memperhatikan mutu dan kualitas agar pembangunan lebih bertahan lama jangan diduga hanya mencari keuntungan pribadi semata, ini juga tentunya tmenjadi tanggung jawab pendamping Desa, harus nya memonitoring kegiatan bukan apatis dan berdiam diri membuat RAB dan menikmati hasil tanpa peduli hasil kegiatan,”tutup Yusuf. (RC/RED)