RADARCenter, OGAN ILIR– Pemerintah Desa di Kabupaten Ogan Ilir merasa sangat kecewa dengan hasil pekerjaan proyek rehap kantor Desa yang tidak sesuai dengan harapan, pekerjaan rehab kantor Desa Burai Kecamatan Tanjung Batu tersebut diduga dikerjakan asal jadi saja.
Pengerjaan rehab kantor Desa Burai tersebut dikerjakan oleh pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Ogan Ilir, adapun yang dikerjakan atau direhap hanya plafon dan pemasangan lantai keramik kantor.
Saat dikonfirmasi awak media ini Kepala Desa Burai Erik Asrillah menyampaikan rasa kecewanya dengan hasil pekerjaan rehab kantor Desa tersebut.
“Kami meresa sangat kecewa setelah melihat hasil dari pekerjaan rehab kantor kami itu, hasil rehap yang dikerajakan itu tidak sesuai dengan harapan kami,” kata Erik kepada awak media. Jumat (14/02/2025).
Dijelaskan Erik, bahwa Desa burai pernah mendapatkan penghargaan dan mendapat kunjungan langsung dari Menteri Pariwisata Sandiaga Uno. Dalam kunjungannya tersebut, Menteri Pariwisata RI merasa sangat prihatin dengan kondisi kantor pelayanan masyarakat Desa seperti itu.
“Melihat kondisi kantor Desa waktu itu, Pak Menteri menganjurkan kami supaya kantor Desa direhap, tapi bentuknya jangan dirubah, masih tetap seperti semula,” ujarnya.
Atas anjuran Menteri Pariwisata tersebut, timbul inisiatif untuk mengajukan proposal. Pengajuan proposal pertama ke Dinas yang ada di Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2022.
“Proposal pertama yang kami ajukan itu tak kunjung ada kabar beritanya, kemudian pada tahun berikutnya kami susul lagi dengan proposal yang baru,” ucapnya.
“Kami merasa heran saja, kenapa proposal pertama yang kami ajukan waktu itu tidak ada tindak lanjutnya dari Dinas terkait yang ada di Ogan Ilir, padahal proposal kami itu ada rekomendasi dari Pak Gubernur sumatera Selatan dan ada memo dari Pak Bupati, Sudah beberapa kali kami ajukan proposal, namun proposal kami itu seperti hilang di telan Bumi sampai dengan sekarang,” tuturnya.
Selaku pemerintah Desa diajuga berharap agar kantor Desa tersebut dilakukan pembangunan yang semaksimal mungkin, jangan seperti tidak ada anggaran.
“Kantor Desa ini adalah Wadah kami untuk melayani masyarakat dalam mengurus administrasi kependudukan dan yang lainnya,” ungkapnya.
Lebihlanjut diterangkan Erik, bahwa pengerjaan rehab tersebut hanya mengerjakan plafon dan pemasangan keramik saja, pemasangan keramikpun tidak diseluruh ruangan.
“Sebenarnya kalau kehendak kami, yang paling utama dilakukan perehapan ialah bagian atap karna bocor, bukannya lantai, karna berhubung kami tidak tahu RAP jadi hanya diam,” ungkapnya.
Ditanya berapa besar anggaran yang digunakan untuk pekerjaan rehap kantor Desa tersebut, ia tidak menyebutkan,”Masalah anggaran tanya lansung dengan yang mengerjakannya,” tukasnya.
Kemudian awak media langsung menuju kantor PUPR Kabupaten Ogan Ilir untuk konfirmasi terkait Rehab kantor Desa Burai Kecamatan Tanjung Batu.
Sesampainya dikantor PUPR Kabupaten Ogan Ilir, Kepala Dinas sedang tidak ada dikantornya. Saat akan konfirmasi ke bagian Tata Ruang Bangunan, Yeni Novitasari, ST,.MT juga tidak ada kantor dan dihubunggi melalui whatsApp nya untuk izin konfirmasi, dia mengatakan sedang Dinas luar (DL). Saat awak media mencoba menghubungi kembali, ponselnya sudah tidak aktif lagi, hingga berita ini diterbitkan. (RC/EMI)