RADARCenter, Palembang – Sebuah acara Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Solusi Tuntas untuk Palestina” berhasil digelar di Hotel Batiqa, Jalan Kapten A. Rivai, Palembang.
Acara yang berlangsung dari pukul 20.00 hingga 22.00 WIB ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kondisi Palestina yang tengah mengalami penderitaan berkepanjangan akibat konflik dengan Israel. (28/01/2025).
Dihadiri oleh berbagai tokoh akademisi, advokat, dan profesional, diskusi ini menjadi wadah penting untuk menyuarakan isu Palestina dan menjaga agar masalah ini tetap relevan di mata publik.
Narasumber utama dalam acara ini adalah Dr. Ir. H. M. Rahmat Kurnia, M.Si, seorang akademisi dan penulis produktif yang memiliki latar belakang pendidikan yang luas di bidang Islam.
Dalam diskusi, beliau menekankan pentingnya pemahaman tentang akar persoalan Palestina dan menjelaskan bagaimana dampak besar konflik tersebut dirasakan di Gaza yang kini telah hancur total.
Dr. Rahmat Kurnia juga menegaskan bahwa perjuangan untuk Palestina bukan hanya masalah politik atau kemanusiaan semata, tetapi merupakan bagian integral dari perjuangan umat Islam.
Selain itu, diskusi ini juga menanggapi berbagai propaganda yang berusaha memisahkan Palestina dari konteks agama Islam.
Salah satu poin penting yang dibahas adalah pertanyaan mengapa umat Islam harus peduli terhadap Palestina. Menurut Dr. Rahmat Kurnia, Palestina adalah tanah yang dimuliakan oleh Allah SWT.
Hal ini tercermin dalam ayat Al-Qur’an Surat Al-Isro ayat 1 yang dibacakan dengan merdu selama acara, yang artinya: “Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Ayat ini menegaskan bahwa Palestina adalah tanah yang diberkahi oleh Allah SWT, dan Masjidil Aqsa di Palestina adalah tempat suci bagi umat Islam.
Oleh karena itu, Palestina bukan hanya sekadar masalah politik atau kemanusiaan, melainkan bagian dari akidah dan iman umat Islam yang tidak bisa dipisahkan.
Dr. Rahmat Kurnia juga mengingatkan bahwa umat Islam perlu waspada terhadap propaganda yang berusaha memisahkan masalah Palestina dari agama Islam.

Beberapa pihak mengklaim bahwa masalah Palestina adalah masalah bangsa Palestina semata atau masalah kemanusiaan, yang tidak ada hubungannya dengan Islam.
Ia menegaskan bahwa hal ini adalah upaya untuk memisahkan Palestina dari perjuangan umat Islam, dan justru memperlemah solidaritas umat Islam terhadap Palestina.
Diskusi ini turut melibatkan berbagai tokoh penting, di antaranya Khoirin, Rudiansyah, Aminuddin Haz, dan beberapa akademisi lainnya.
Ustadz Bagus Lego, perwakilan penyelenggara acara, berharap agar diskusi ini dapat mendorong masyarakat untuk tidak melupakan nasib saudara-saudara mereka di Palestina, meskipun belum bisa memberikan kontribusi nyata.
Ia juga mengajak masyarakat untuk menjaga solidaritas dan kesadaran kolektif guna memperjuangkan hak-hak dan keadilan bagi Palestina.
Sebagai penutup, Ahmad, perwakilan dari Kampus UIGM, memberikan masukan penting mengenai penyebaran isu Palestina. Ia berharap agar acara serupa bisa digelar di seluruh kampus di Indonesia dengan menyiapkan waktu khusus atau bahkan membentuk tim khusus.
Ahmad juga menyoroti pentingnya peran media sosial dalam menggaungkan isu ini, seperti yang dilakukan Presiden RI Bapak Prabowo Subianto pada acara KTT D-8 di Kairo, dengan mengajak negara-negara Muslim untuk memberikan dukungan kepada Palestina.
Saran ini diharapkan dapat memperkuat solidaritas global demi perjuangan Palestina yang terus berlanjut. (*Red)
Editor : Redaksi
Sumber Berita: FGD Resmi